Tim dokter Tiongkok dan Dr. Canavero berhasil dalam uji coba transplantasi kepala tikus. Keberhasilan ini menjawab pertanyaan besar soal prosedur medis yang terbilang sangat rumit ini.
Dilansir Express.co.uk, Selasa (20/6/2017), Dr. Canavero dan tim memotong saraf tulang belakang dari 15 tikus dan mencoba untuk memasang kembali sembilan dari mereka dan enam lainnya sebagai subjek uji.
Tim menggunakan polietilena glikol, yang ditemukan dalam obat-obatan tetapi juga proses industri untuk memperbaiki saraf tulang belakang saat mencoba meminimalkan kehilangan darah.
Menurut laporan di jurnal CNS Neuroscience and Therapeutics, semua tikus, baru satu berhasil bertahan selama 30 hari yang menakjubkan setelah percobaan.
Dr. Canavero dan ilustrasi transplantasi kepala manusia |
Namun, tim mencatat saraf tulang belakang harus sangat bersih agar prosedurnya bis berjalan. Laporan tersebut berbunyi, “Kami menunjukkan untuk pertama kalinya dalam sebuah studi yang cukup bertenaga bahwa petugas kelumpuhan untuk transeksi lengkap dari sumsum tulang belakang bisa di balik.”
Valery Spiridonov |